Medion Raih Peringkat Biru PROPER 2020 – 2021

PROPER adalah evaluasi kinerja penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Medion meraih penghargaan Peringkat Biru pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) periode 2020-2021.
Beberapa kriteria penilaiannya antara lain ketaatan terhadap dokumen lingkungan, pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaraan air dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Dalam PROPER kali ini, sebanyak 2.593 perusahaan mendapat penilaian dari Dinas Lingkungan Hidup, namun hanya 1.670 perusahaan yang memperoleh peringkat Biru termasuk Medion.
Dengan diraihnya penghargaan ini, Medion sebagai perusahaan yang inovatif dan berkualitas terbukti konsisten untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangannya secara berkesinambungan sehingga dampak usaha terhadap lingkungan semakin menurun. Selanjutnya Medion akan terus melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup, serta berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam mendukung lingkungan yang sehat.
Medion Berhasil Mempertahankan Sertifikasi ISO 9001 & 14001

Memiliki jaminan kualitas pada produk dan jasa merupakan hal penting bagi perusahaan. Jaminan kualitas dijadikan alat ukur kredibilitas dan acuan untuk terus meningkatkan sistem manajemen mutu. Salah satunya dengan melalui sertifikasi ISO 9001, yaitu standar internasional yang diterbitkan International Organization for Standardisation (ISO). Selain itu juga, terdapat ISO 14001 yang dijadikan panduan dalam mengelola dampak kegiatan perusahaan terhadap lingkungan.
Sebagai wujud komitmen Medion yang selalu berfokus pada mutu dan lingkungan, Medion berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 9001 dan 14001 yang diperoleh sejak tahun 2017 dari lembaga sertifikasi TUV Rheinland Indonesia pada 2nd Surveillance Audit. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 23 – 25 Mei 2022 secara hybrid (offline dan online), diawali dengan penyampaian rencana audit oleh pihak TUV Rheinland dan dilanjutkan dengan audit kegiatan perusahaan dalam Design & Manufacturing Product dan Marketing & Distribution. Kemudian diakhiri dengan penyampaian hasil dan kesimpulan yang menyatakan :
1. Medion telah menggunakan ISO 9004 sebagai panduan dan alat untuk menilai konsistensi penerapan sistem manajemen mutu termasuk penetapan strategi organisasi dan implementasi secara sistematis sebagai upaya untuk selalu berkembang dengan segala perubahan yang ada dalam mencapai tujuan bisnis yang berkelanjutan.
2. Medion berkomitmen terhadap integrasi penerapan sistem manajemen mutu dan lingkungan sebagai upaya mencapai visi dan misi.
Keberhasilan ini dapat terwujud berkat kontribusi dan kerja sama dari seluruh unit kerja Medion dalam mendukung 2nd Surveillance Audit ISO 9001 & 14001. Semoga semangat dan komitmen Medion terus terjaga dalam mewujudkan jaminan kualitas produk dan jasa serta mengedepankan keamanan lingkungan di masa mendatang.
Medion Salurkan Bantuan Penanganan Penyakit Mulut & Kuku

Pada Rabu, 15 Oktober 2025, Balai Besar Pengujian Mutu Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) menyelenggarakan Forum Pada Senin, 24 November 2025, Medion menerima kunjungan mahasiswa dari 13 perguruan tinggi, yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Jenderal Achmad Yani, Universitas Islam Bandung, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Islam Indonesia, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Jember. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman langsung mengenai industri farmasi veteriner melalui sesi pemaparan company profile, plant tour, dan Studium Generale terkait peran farmasis dalam pengembangan produk kesehatan hewan.
Para peserta menyampaikan bahwa agenda ini informatif dan relevan, terutama karena topik farmasi veteriner belum banyak dibahas di perkuliahan. Semua rangkaian acara mendapat apresiasi tinggi karena masing-masing memberikan gambaran dan pengalaman berbeda mengenai jalur karier, dinamika kerja, dan lingkungan industri.
Kunjungan ini memberikan perspektif baru bagi mahasiswa farmasi mengenai peluang profesi di sektor veteriner dan sekaligus memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri. Medion berharap inisiatif ini terus menjadi wadah pengembangan talenta baru yang siap berkontribusi dalam menjawab kebutuhan kesehatan hewan di masa yang akan datang.
Medion Resmikan Gedung Animal Health Research Center

Pada 10 Mei 2022, Melina Jonas selaku Biological Product Director, Elvina Jahja selaku Pharmaceutical Director, Jonas Jahja dan Amalia selaku Founder Medion meresmikan Gedung Animal Health Research Center (AHRC) di Cimareme, Bandung. Kegiatan diselenggarakan secara hybrid (online dan offline), dan dihadiri 140 orang yang terdiri dari perwakilan pekerja unit bisnis animal health dan top management Medion.
Peresmian diawali dengan sambutan dari Melina Jonas dan Elvina Jahja. Dalam sambutannya, Elvina Jahja menyampaikan bahwa dengan adanya gedung AHRC dapat mendukung penelitian mengenai kesehatan hewan di Indonesia dan internasional serta meningkatkan kolaborasi dengan institusi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu, hasil penelitiannya dapat dipublikasikan dalam jurnal pada konferensi internasional sehingga diketahui oleh masyarakat luas agar dapat lebih memberikan nilai tambah.
Gedung AHRC difungsikan sebagai pusat riset dan pengembangan berbagai jenis produk terkait kesehatan hewan ternak maupun hewan kesayangan. Gedung ini terdiri dari 33 laboratorium, diantaranya Lab bakteriologi, Lab virologi, Lab mikrobiologi, Lab kimia, Lab bioteknologi, Lab instrumen, Lab pengembangan produk, Lab pengembangan analisa dan seperangkat fermentor untuk optimasi produksi. Selain itu, terdapat juga ruang kreatif untuk menunjang inovasi para peneliti dalam mencari inspirasi yang bisa dikembangkan menjadi produk atau metode baru kedepannya.
Kegiatan peresmian ini bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun Amalia Jonas dan gedung AHRC menjadi hadiah ulang tahun istimewa dari Jonas Jahja kepada istri tercinta. Acara berlangsung meriah dengan adanya pemotongan pita dan plant tour fasilitas gedung. Pada saat pemotongan pita Jonas Jahja menyampaikan bahwa pemotongan pita menjadi simbol peresmian gedung Animal Health Research Center. “Ini menjadi awalan baru yang baik untuk pekerjaan-pekerjaaan yang berkaitan dengan riset untuk animal health. Dan kami berharap gedung AHRC dapat digunakan dengan sebaik mungkin sehingga memberikan manfaat bagi perusahaan,” tutupnya.
Medion: Penanganan Produk Selama Covid-19
Pada Senin, 24 November 2025, Medion menerima kunjungan mahasiswa dari 13 perguruan tinggi, yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Jenderal Achmad Yani, Universitas Islam Bandung, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Islam Indonesia, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Jember. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman langsung mengenai industri farmasi veteriner melalui sesi pemaparan company profile, plant tour, dan Studium Generale terkait peran farmasis dalam pengembangan produk kesehatan hewan.
Para peserta menyampaikan bahwa agenda ini informatif dan relevan, terutama karena topik farmasi veteriner belum banyak dibahas di perkuliahan. Semua rangkaian acara mendapat apresiasi tinggi karena masing-masing memberikan gambaran dan pengalaman berbeda mengenai jalur karier, dinamika kerja, dan lingkungan industri.
Kunjungan ini memberikan perspektif baru bagi mahasiswa farmasi mengenai peluang profesi di sektor veteriner dan sekaligus memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri. Medion berharap inisiatif ini terus menjadi wadah pengembangan talenta baru yang siap berkontribusi dalam menjawab kebutuhan kesehatan hewan di masa yang akan datang.
Perlindungan Optimal dengan yang Lokal

Newcastle Disease (ND) atau Tetelo dan Infectious Bursal Disease (IBD) atau Gumboro masih menjadi bagian dari Top 5 besar penyakit viral yang sering menyerang unggas di peternakan Indonesia. Vaksinasi Gumboro dan ND sudah rutin dilakukan, namun laporan kasus tersebut dalam 2 tahun terakhir masih banyak ditemukan. Kejadian ini menjadi kewaspadaan bagi peternak unggas.
ND dan Gumboro merupakan penyakit viral menular akut pada unggas. Penyakit ND menimbulkan gangguan pernapasan yang sering diikuti oleh stress, gangguan saraf serta diare. Kerugian yang ditimbulkan antara lain angka mortalitas 10-100%, morbiditas 80-100%, penurunan produksi telur 9-60% dan kualitas telur pada ayam layer, gangguan pertumbuhan serta penurunan bobot badan pada ayam pedaging. Oleh karena itu, kasus ND merupakan ancaman serius bagi industri peternakan di Indonesia.
Penyakit Gumboro rentan menyerang unggas muda berumur 2-6 minggu yang ditandai dengan peradangan pada bursa fabrisius dan bersifat imunosupresif. Dampak dari imunosupresif mengakibatkan respon unggas terhadap vaksinasi menurun dan menjadi lebih peka terhadap patogen lain. Temuan lesi makroskopis berupa bursa fabrisius meradang dan edema, hemoragi bergaris pada otot, hemoragi di perbatasan proventrikulus dan ventrikulus, serta ginjal bengkak dapat membantu dalam meneguhkan diagnosis. Kasus Gumboro memberikan pengaruh penting pada peternakan unggas karena infeksi tersebut menyebabkan angka morbiditas mencapai 100% dan angka mortalitas berkisar 25-80% tergantung pada strain virus dan ras unggas.
Hingga saat ini, Medion aktif melakukan surveilans untuk mengidentifikasi dan memetakan perkembangan virus di Indonesia. Hasil analisa uji biologi molekuler oleh Medion menunjukkan virus Gumboro yang diperoleh berkerabat dekat dengan very virulent IBD (vvIBD) virus. Virus vvIBD dapat menghindari sistem imun dan menyebabkan peningkatan virulensi. Penggunaan vaksin Gumboro dengan kandungan virus yang homolog diharapkan memberikan perlindungan luas dan optimal sebagai terobosan baru dalam menghalau virus vvIBD.
Dalam komitmennya Medion untuk membantu menangani permasalahan peternak, menyediakan produk dengan konten vaksin yang mengandung isolat lapang terkini dan praktis. Medivac ND T-Gumboro L Emulsion diformulasikan dengan mengombinasikan 3 virus ND dan 2 virus Gumboro yang mengandung isolat lokal terkini sehingga memberikan perlindungan luas dan optimal untuk mencegah penyakit ND dan Gumboro pada unggas. Selain itu, Medivac ND T-Gumboro L Emulsion mampu memberikan proteksi dini dengan menginduksi pembentukan antibodi protektif mulai 3 minggu post vaksinasi dan pada 7 minggu post vaksinasi masih protektif. Dengan didukung biosecurity dan manajemen kandang yang baik, ayam aman dari serangan ND dan Gumboro. Medivac ND T-Gumboro L Emulsion mengandung sekaligus ND dan Gumboro dalam 1 vaksin menjadikan vaksinasi praktis, mengurangi stress pada ayam dan bebas reaksi post vaksinasi.
Produk Herbal yang Melindungi dan Memperbaiki Fungsi Hati

Penggunaan produk herbal dapat bermanfaat bagi kesehatan fungsi hati yang sangat berpengaruh pada proses metabolisme dan produktivitas ternak. Selain itu, penggunaan produk herbal dapat meningkatkan nilai hasil ternak. Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten di pesisir Sulawesi Selatan. Wilayah ini sangat berpotensi dalam industri perunggasan karena merupakan wilayah yang strategis untuk pendistribusian hasil ternak ke berbagai wilayah di Indonesia bagian Tengah dan Timur.
Melihat potensi wilayahnya, Andi Sri Irma S.Pt kemudian mendirikan poultry shop sejak sembilan tahun lalu dan juga terjun langsung melakukan budi daya ayam petelur (layer). “Saya memilih untuk beternak layer dengan kapasitas awal sebanyak 1.600 ekor. Dalam kurun waktu 4 tahun populasi kami telah mencapai puluhan ribu ekor,” ujar pemilik Surya Multifarm KK ini. Irma menjelaskan bahwa perkembangan peternakan layer di wilayah Kabupaten Bulukumba terus meningkat. Hingga saat ini, pertumbuhan populasi layer mencapai 1,2 juta ekor. Adanya pelabuhan yang menghubungkan dengan Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Timur membuat produk hasil ternak Kabupaten Bulukumba dapat terdistribusi ke wilayah lain. “Diperlukan perhatian khusus untuk menjaga kualitas dan kestabilan hasil produksi untuk mencukupi permintaan telur dari peternakan kami,” ungkapnya.
Pengalaman Irma dalam memelihara peternakan layer yang berlokasi di Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba tentu juga diwarnai dengan pengalaman seperti gangguan kesehatan. Menurutnya, seringkali terjadi penurunan produksi telur dalam satu periode pemeliharaannya. Setelah dikonsultasikan dengan personil Medion dan dilakukan pemeriksaan pengecekan PCR/sequencing ternyata saat itu terjadi masalah pada fungsi hati.
“Saya mengamati jika cuaca sedang tidak bagus, amonia tinggi, munculnya mikotoksin dan pemberian obat yang tidak tepat dapat menimbulkan kerusakan pada fungsi hati,” jelasnya. Rusaknya fungsi hati dapat mengakibatkan proses metabolisme ternak terganggu sehingga nafsu makan menurun yang berdampak pada produksi telur, serta terjadi imunosupresi.
Diperlukan berbagai penanganan untuk pencegahannya dengan meningkatan biosekuriti, memperbaiki manajemen pakan, mengurangi penggunaan obat-obatan dan dilakukan pemberian hepatoprotektor. Setelah mengenal Medion melalui personilnya, Irma mengaku permasalahan tersebut dapat teratasi. “Kepuasan kami menggunakan produk Medion didukung dengan keberadaan para personiel Medion yang selalu cepat tanggap dan selalu hadir membantu kami. Selain itu, kami mengetahui informasi berbagai produk terbaru Medion salah satunya produk herbal Heprofit melalui buletin Info Medion yang selalu kami terima. Sejak awal kami sudah mempercayai kebutuhan obat-obatan dan suplemen ternak kami dengan menggunakan produk-produk Medion,” ujar Irma.
Penggunaan herbal sebagai hepatoprotektor
Ramuan herbal sudah banyak dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan untuk menjaga kesehatan ternak dan mengurangi penggunaan antibiotik kimia yang berlebihan pada unggas. Heprofit merupakan suplemen cair yang mengandung ekstrak herbal untuk melindungi sel hati dari kerusakan atau sebagai hepatoprotektor.
“Saat produk Heprofit diluncurkan, kami diberikan tester untuk menggunakan produk ini, ternyata sangat berpengaruh. Kebetulan ada kasus di peternakan kami, ternak kami sakit lalu kami berikan obat bersamaan dengan pemberian Heprofit. Hasilnya dalam waktu 3 hari, ternak sudah sehat kembali. Pemberiannya sesuai dengan petunjuk penggunaan dengan pemberian sebanyak 0,5 ml per 2 liter air minum,” terangnya.
Selama ini menurut Irma bahwa penggunaan rutin Heprofit telah memberikan keuntungan karena terbukti mampu melindungi dan memperbaiki fungsi hati. Selain itu, kondisi hati kembali berfungsi normal sehingga ternak miliknya pun sehat, produksi telur tetap lancar, lebih aman saat diberikan kepada ternak, sangat efektif dan praktis untuk digunakan.
“Kami memiliki rencana untuk menambah nilai hasil produk ternak kami dengan memberikan obat-obatan, suplemen herbal dan tidak menggunakan produk kimia. Kami juga berharap semoga Medion terus berinovasi untuk menghasilkan varian produk-produk herbal lainnya yang bermanfaat bagi ternak- ternak kami,” tutupnya.
Inovasi Produk Herbal Medion, Dibawakan di Konferensi Luar Negeri

Medion terus melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan peternak. Termasuk dengan dibuatnya produk-produk herbal di bawah payung Mediherba. Tidak hanya memproduksi produk-produk yang berkualitas, Medion pun berkomitmen untuk memberikan edukasi. Kali ini, Medion berpartisipasi dalam sebuah konferensi Internasional yang diselenggarakan pada 30 September – 1 Oktober 2021 secara daring. Konferensi tersebut bertajuk 3rd Edition Of Euro Global Conference on Food Science and Technology, dengan tema Foreground for Advanced Researches in Food Science and Technology.
Tujuan diadakannya konferensi tersebut adalah sebagai ajang untuk mentransfer pengetahuan dari penelitian ke industri dan mengubah keamanan pangan untuk masa depan yang aman dan sehat. Hadir sebagai pembicara, Elvina Jahja, selaku Direktur Animal Health PT Medion Farma Jaya, membawakan materi di hadapan para peserta yang merupakan para akademisi, profesional, pengusaha, industrialis, dan insinyur dari dua puluh negara.
Dalam kesempatan tersebut, Elvina mempresentasikan mengenai hasil penelitian produk herbal Medion terkini yang memiliki potensi dalam mengoptimalkan FCR broiler, serta menghasilkan kualitas karkas yang baik. Materi tersebut diberi judul, Performance and Carcass quality of Broiler supplemented with Curcuma longa and Morinda citrifolia Extracts.
Hal ini diperlukan mengingat tantangan dunia saat ini dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat, menyebabkan kebutuhan akan protein hewani meningkat. Selain itu issue yang berkembang saat ini terkait dengan penarikan AGPs di berbagai
belahan dunia, yang dapat menyebabkan penurunan performa ternak, sehingga dibutuhkan suatu alternatif produk yang dapat digunakan sebagai substitusi dari AGPs. Diharapkan herbal yang diteliti ini dapat digunakan untuk produksi yang sustainable.
Medion sebagai salah satu perusahaan inovatif yang berfokus pada produk berkualitas, dan bersaing dikancah internasional, telah berhasil mengembangkan berbagai produk herbal, diantaranya Ammotrol, Kumavit, Imustim, Gingertol, Fithera, Super Strong, Red Power, Mastigrin, Respitoran, Heprofit dan Fasbro. Medion juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia peternakan.
Teknologi AIDC, Implementasi Batch Tracking Lebih Baik

Medion telah melayani dunia peternakan selama lebih dari 45 tahun dan terus membuktikan bahwa kualitasnya mengikuti standar internasional. Setelah sebelumnya tersertifikasi ISO 9001:2008 mengenai Sistem Manajemen Mutu dan diperbarui dengan standar terbaru, yaitu ISO 9001: 2015, Medion terus mengambil peluang perbaikan dalam pelayanannya.
Selain telah mengimplementasikan Cold Chain Management atau Manajemen Rantai Dingin sebagai upaya memastikan vaksin yang didistribusi tetap terjaga kualitasnya, Medion juga terus mengikuti perkembangan teknologi terkait manufaktur dan distribusi. Medion memastikan bahwa sistem yang digunakan mampu melacak dan menelusur produk di pasaran dengan cepat dan tepat. Hal tersebut dilakukan dengan mengubah proses manual menjadi otomatis dengan teknologi AIDC (Automatic Identification & Data Capture). Teknologi AIDC memungkinkan identifikasi data dan riwayat produk secara cepat, mudah dan akurat. Mengapa hal ini penting?
Sebelum melanjutkan ke pembahasan yang lebih jauh, ada baiknya untuk mengetahui istilah-istilah yang digunakan pada aktivitas produksi dan distribusi. Batch produksi adalah sejumlah vaksin yang diproduksi pada waktu yang bersamaan dan menggunakan bahan yang sama sehingga memiliki kualitas dan tanggal kadaluarsa yang sama. Nomor batch, yang berupa angka dan/atau huruf, akan menjadi tanda pengenal vaksin-vaksin yang diproduksi dalam satu batch. Nomor batch bersifat unik dan direkam atau dicatat sehingga memungkinkan pelacakan atau penelusuran kembali riwayat lengkap pembuatan vaksin, end-to-end, mulai dari tahap produksi, pengawasan dan distribusi. Proses pelacakan atau penelusuran berdasarkan nomor batch disebut batch tracking. Hal ini sesuai dengan Kepmentan No 466/1999 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik (CPOHB). Tidak hanya di dalam negeri, sistem ini juga telah diimplementasikan untuk vaksin ekspor China dan Pakistan.
Perekaman atau pencatatan nomor batch harus dilakukan dengan baik sehingga batch tracking dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Saat ini, Medion melakukannya dengan teknologi AIDC (simbologi barcode 2D data matrix), metode identifikasi vaksin secara otomatis, mengumpulkan data mengenai vaksin dan menyimpannya dalam sistem komputerisasi. Banyak manfaat yang didapatkan dengan diimplementasikannya teknologi AIDC.
Pertama, aktivitas pergudangan yang lebih baik. Sebab sistem FEFO (first expired first out) dapat dikontrol dengan baik. Selain itu, potensi kesalahan karena human-error dalam proses penyiapan vaksin untuk dikirimkan ke kantor cabang maupun ke peternak juga dapat diminimasi. Kedua, pelacakan dan penelusuran produk yang efisien. Dengan teknologi AIDC, pelacakan vaksin akan dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan akurat. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi peternak dan produsen karena peternak dapat mengetahui informasi keaslian produk, tanggal manufaktur, tanggal kadaluarsa atau dari mana produk berasal. Selain itu, bermanfaat juga untuk keperluan penelusuran terkait pertanyaan dan keluhan produk.
Ketiga, meningkatnya kualitas audit. Dengan sistem pelacakan dan penelusuran yang terintegrasi, pemerintah dan Medion dapat bersama-sama mengontrol dokumentasi manufaktur. Pergerakan produk mulai dari produksi sampai distribusi ke tangan peternak dapat digambarkan dengan jelas dan lengkap. Hal ini tentu bukan menjadi akhir untuk tetap menjadi kepercayaan peternak, Medion akan terus berinovasi dan mengikuti perkembangan.