Ayam Sehat dan Produktif dengan VITESEL C

Memasuki awal tahun 2024, para peternak dihadapkan dengan fenomena kenaikan harga pakan unggas yang melonjak dengan kualitas yang bervariasi. Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), jagung menjadi salah satu komoditas yang mengalami kenaikan di atas 10 persen dari harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan penjualan (HAP). Hal ini menyebabkan kerugian, seperti pada peternak kecil karena harga jual ayam dan telur tak sebanding dengan harga pokok produksi yang dikeluarkan.

Hal inilah yang memicu Medion untuk memberikan edukasi dan strategi menghadapi lonjakan harga pakan unggas melalui Mimbar Trobos ke – 42 dengan topik “Optimalisasi Nutrisi Pakan Unggas”. Diselenggarakan pada Senin, 29 Januari 2024 via Live Streaming Youtube dan Zoom. Menghadirkan Imam Wahyudi, S.Pt (Technical Education & Consultation Medion) sebagai narasumber.

Topik yang diangkat berkaitan erat dengan kondisi terkini para peternak sehingga tak heran jika banyak peserta yang mengikuti seminar ini. Hal ini terbukti dari jumlah peserta yang mencapai lebih dari 200 orang. Selain itu, para peserta turut aktif dalam sesi tanya jawab.

Dalam pemaparan materi oleh Imam Wahyudi, disampaikan bahwa tren kualitas nutrisi jagung sebagai pakan unggas, masih banyak yang tidak sesuai standar. Terutama kandungan energi metabolisme yang rendah. Kunci optimalisasi nutrisi ditunjang dari kualitas bahan baku, formulasi tepat, dan kesehatan saluran pencernaan yang terjaga. Salah satunya dengan menggunakan bahan baku alternatif yang ditambahkan Prozyme, Freetox G dan Optigrin untuk mengoptimalkan nutrisi. Saat menggunakan bahan baku alternatif, perlu diperhatikan:

1. Mempelajari detail bahan baku alternatif yang akan digunakan
2. Formulasi harus seimbang
3. Penggunaan/pengaplikasian secara bertahap
4. Diberikan untuk ayam yang sudah lewat puncak terlebih dahulu
5. Penggabungan beberapa bahan alternatif
6. Pemantauan dan evaluasi

Besar harapan, kontribusi edukasi Medion dapat membantu peternak dalam menghadapi kondisi saat ini. Selain itu, para peternak juga dapat memberikan informasi tersebut kepada orang banyak sehingga terwujudnya nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

AVI & Medion Perkuat Pasar Internasional Melalui VIV Asia 2025Awali Tahun 2024, Medion Berikan Strategi Optimalkan Nutrisi Pakan UnggasAVI & Medion Perkuat Pasar Internasional Melalui VIV Asia 2025

Memasuki awal tahun 2024, para peternak dihadapkan dengan fenomena kenaikan harga pakan unggas yang melonjak dengan kualitas yang bervariasi. Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), jagung menjadi salah satu komoditas yang mengalami kenaikan di atas 10 persen dari harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan penjualan (HAP). Hal ini menyebabkan kerugian, seperti pada peternak kecil karena harga jual ayam dan telur tak sebanding dengan harga pokok produksi yang dikeluarkan.

Hal inilah yang memicu Medion untuk memberikan edukasi dan strategi menghadapi lonjakan harga pakan unggas melalui Mimbar Trobos ke – 42 dengan topik “Optimalisasi Nutrisi Pakan Unggas”. Diselenggarakan pada Senin, 29 Januari 2024 via Live Streaming Youtube dan Zoom. Menghadirkan Imam Wahyudi, S.Pt (Technical Education & Consultation Medion) sebagai narasumber.

Topik yang diangkat berkaitan erat dengan kondisi terkini para peternak sehingga tak heran jika banyak peserta yang mengikuti seminar ini. Hal ini terbukti dari jumlah peserta yang mencapai lebih dari 200 orang. Selain itu, para peserta turut aktif dalam sesi tanya jawab.

Dalam pemaparan materi oleh Imam Wahyudi, disampaikan bahwa tren kualitas nutrisi jagung sebagai pakan unggas, masih banyak yang tidak sesuai standar. Terutama kandungan energi metabolisme yang rendah. Kunci optimalisasi nutrisi ditunjang dari kualitas bahan baku, formulasi tepat, dan kesehatan saluran pencernaan yang terjaga. Salah satunya dengan menggunakan bahan baku alternatif yang ditambahkan Prozyme, Freetox G dan Optigrin untuk mengoptimalkan nutrisi. Saat menggunakan bahan baku alternatif, perlu diperhatikan:

1. Mempelajari detail bahan baku alternatif yang akan digunakan
2. Formulasi harus seimbang
3. Penggunaan/pengaplikasian secara bertahap
4. Diberikan untuk ayam yang sudah lewat puncak terlebih dahulu
5. Penggabungan beberapa bahan alternatif
6. Pemantauan dan evaluasi

Besar harapan, kontribusi edukasi Medion dapat membantu peternak dalam menghadapi kondisi saat ini. Selain itu, para peternak juga dapat memberikan informasi tersebut kepada orang banyak sehingga terwujudnya nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Eksplorasi Industri Veteriner, Mahasiswa Teknik Kunjungi Pabrik Medion

Pada Kamis, 30 November 2023 mahasiswa teknik dari berbagai universitas mengunjungi pabrik Medion di Cimareme, Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh 32 mahasiswa dari 8 universitas ternama, yaitu Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Jenderal Achmad Yani, dan Universitas Telkom. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan mahasiswa serta memberikan gambaran mengenai peran lulusan teknik dalam industri veteriner.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, mahasiswa diajak plant tour ke bagian Biological Product (Freeze Drying dan HVAC), Power House, dan Engineering Procurement Construction. Saat plant tour para mahasiswa diperlihatkan langsung bagaimana pemanfaatan teknologi di Medion. Selain itu, mereka juga diberikan penjelasan singkat mengenai proses produksi di Biological Product yang disampaikan oleh Apt. Agung Setiawan Yahya, S.Farm. sebagai Quality System Assurance Assistant Manager Medion. Selanjutnya Hermawanto Proanto, A.Md. sebagai Product & Services Management Assistant Manager Medion memaparkan materi “Transformasi Teknologi & Digitalisasi Industri Perunggasan”. Kegiatan diakhiri dengan sharing alumni dari lulusan teknik yang bekerja di Medion. Tim Medion berbagi pengalaman seputar lingkup pekerjaan, peluang karir, serta apa saja yang perlu dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Disisi lain, para peserta aktif dalam diskusi dan tanya jawab baik seputar materi edukasi maupun sharing session.

Selama kegiatan berlangsung, para mahasiswa terlihat sangat antusias dan memberikan respon positif. Mereka berharap Medion dapat terus mengadakan program-program yang menambah wawasan dan mendukung mahasiswa untuk semakin terampil. Medion senantiasa mendukung kegiatan dalam dunia pendidikan melalui berbagai program yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Hal tersebut sejalan dengan nilai-nilai Medion Care yaitu, continuous learning, open minded attitude, enthusiastic, dan equal opportunity.

Kolaborasi Medion dan UGM untuk Dunia Peternakan

Medion sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan hewan secara aktif terus mendukung dunia pendidikan. Salah satunya dengan kolaborasi bersama Universitas Gadjah Mada. Pada 1 Desember 2023, Peter Yan selaku Komisaris Medion menandatangani perjanjian kerjasama dengan Prof. drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) untuk mendukung keterampilan mahasiswa dalam program pendidikan dan juga kerjasama terkait penelitian.

Acara dihadiri oleh 31 orang perwakilan UGM, diantaranya Dekan dan Wakil Dekan 1,2,3 FKH UGM, seluruh Ketua Departemen, Staff Departemen Farmakologi, Kepala Kantor Administrasi dan pihak terkait, serta 3 orang tim Medion yaitu, Peter Yan, Sugiyantoro sebagai District Assistant Manager Medion, dan Cherri David Trisunu sebagai Technical Sales Representative Medion.

Selain itu, pada kesempatan yang sama dilaksanakan juga kegiatan Studium Generale, yaitu salah satu program edukasi Medion bekerjasama dengan universitas-universitas ternama yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan kreativitas mahasiswa. Prof. Dr. drh. Aris Haryanto, M.Si. selaku Wakil Dekan 3 FKH UGM memberikan kata sambutan sekaligus menjadi pembuka kegiatan tersebut. Mengangkat topik “Bisnis Peternakan dan Peran Dokter Hewan di Industri Farmasi Veteriner”, Studium Generale kali ini disampaikan langsung oleh Peter Yan dan diikuti sebanyak 130 mahasiswa.

Dengan adanya kerjasama ini diharapkan semakin membangun kolaborasi yang inovatif dan holistik antar kedua belah pihak sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Ini merupakan bentuk dukungan Medion dalam rangka memajukan serta meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) para mahasiswa.

Medion Experiential Learning Program, Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Mahasiswa

Pada 20 Mei hingga 25 November 2023, Medion melaksanakan kegiatan Experiential Learning Program (ELP). ELP merupakan program edukasi yang diselenggarakan secara kolaboratif dengan beberapa universitas ternama di Indonesia. Tujuannya untuk memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa mengenai penyakit viral pada unggas serta vaksin & vaksinasi melalui kombinasi antara teori dan praktik.

Materi edukasi dalam program ini berfokus pada 2 topik, yang pertama mengenai penyakit viral yang menyerang unggas. Topik ini mencakup identifikasi dan penjelasan berbagai penyakit viral pada unggas, pencegahan dan penanganan, serta teknis bedah (nekropsi) yang digunakan dalam mendiagnosis penyakit yang menyerang unggas. Topik kedua mengenai vaksin & vaksinasi yang mencakup pentingnya vaksin dan vaksinasi, penyusunan program, pengukuran keberhasilan, serta praktik vaksinasi. Tahun ini ELP dilaksanakan di 8 universitas, antara lain Universitas Padjajaran, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, dan Universitas Sebelas Maret.

Terdapat 872 mahasiswa yang mengikuti program ELP Medion. Berdasarkan tanggapan peserta, program ini dinilai positif dan sangat bermanfaat. Selama kegiatan berlangsung peserta nampak antusias dan berpartisipasi secara aktif. Para peserta pun merasa mendapatkan manfaat yang cukup signifikan dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Mereka berharap agar program ELP dapat tetap terlaksana secara berkelanjutan di tahun mendatang.

Melalui Experiential Learning Program, Medion berharap dapat memberikan dampak positif serta nilai tambah bagi dunia akademis Indonesia. Dengan meningkatnya kualitas SDM peternakan dan dokter hewan, diharapkan dapat menjadi modal utama bagi kemajuan industri peternakan Indonesia di masa yang akan datang.

Cara siasati permasalahan penyakit pada ayam tanpa antibiotik

Surya Bintang Sejati Kudus Farm merupakan salah satu peternakan broiler (ayam pedaging) yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah. Dirintis sejak 2014, Surya Bintang Sejati Kudus Farm terus berkembang dan kini populasi mencapai ratusan ribu ekor. Sugito, pemilik farm bercerita berawal dari keisengan dan ia menyadari bahwa usaha peternakan broiler cukup mempunyai prospek. “Dari situ saya semakin tertarik dan hingga saat ini masih terjun berbisnis di dunia peternakan,” terangnya.

Pria yang kerap disapa Gito ini, mengungkapkan sangat tertantang untuk terus mengembangkan peternakannya menjadi lebih baik ke depan. Awalnya Gito mengakui masih kurang memahami manajemen peternakan di kandang yang tepat apalagi latar belakangnya bukan dari peternakan. Namun setelah sering berdiskusi, berbagi informasi dengan tim lapangan Medion ia mulai mendapat pencerahan. Gito mulai membangun manajemen yang baru di kandang dengan tujuan untuk performa ayam yang lebih optimal.

Selama 6 tahun beternak, Surya Bintang Sejati Kudus Farm tidak luput dari permasalahan yang dialami. Salah satunya penyakit koksidiosis yang menyerang ayam milik Gito di kandang. “Semenjak pelarangan penggunaan AGP (Antibiotic Growth Promotor) di awal tahun 2018, ayam di kandang saya sering terkena penyakit koksidiosis,” ungkapnya.

Penyakit koksidiosis diduga Gito akibat kandang lembab. “Biasanya kalau kandang basah dan sirkulasi kandang kurang baik penyakit ini cenderung muncul, apabila musim penghujan. Namun saat ini kurang bisa diprediksi peningkatannya karena perubahan musim yang tidak menentu,” paparnya.

Produk Herbal Andalan

Sejak larangan penggunaan AGP, Gito selalu melakukan berbagai cara untuk mensiasati permasalahan penyakit pada ayam peliharaannya di kandang tanpa obat kimia. Sebelum mengenal produk herbal dari Medion, ia masih menggunakan racikan sendiri dari bahan-bahan herbal yang dicampurkan dan diberikan ke ayam peliharaannya. Setelah mengetahui Medion menghadirkan produk FITHERA, Gito tanpa berpikir panjang langsung beralih ke produk tersebut untuk peternakannya. FITHERA adalah produk herbal produksi Medion berbentuk cair, diformulasikan untuk membantu penyembuhan infeksi bakteri seperti Chronic Respiratory Disease (CRD), Coryza, Colibacilosis, dan koksidiosis pada unggas. Produk ini aman digunakan pada unggas dan tidak menghasilkan residu pada hasil ternak.

Sudah satu tahun Gito menggunakan produk FITHERA. Ia mengenal FITHERA dari personil lapangan Medion dan setelah mencobanya merasa sangat cocok. “Awalnya saya coba pemakaian FITHERA hanya di satu kandang, dan mencoba dibandingkan dengan kandang yang tidak memakai produk FITHERA. Hasilnya, kandang yang menggunakan produk FITHERA dengan dosis pemberian yaitu 0,2 ml per kilogram berat badan ayam atau 1 ml per liter dalam air minum dapat menurunkan permasalahan koksidiosis. Akhirnya saya memutuskan untuk memakai produk ini di seluruh kandang yang terkena koksidiosis,” jelasnya.

Selain itu, penggunaan FITHERA lebih simpel dibandingkan herbal racikan sendiri. Pemberian FITHERA selama 5 hari berturut – turut di kandang dapat mengatasi penyakit koksidiosis secara tuntas tanpa atau dikombinasi dengan obat kimia lainnya. “Nafsu makan ayam di kandang kembali normal sehingga bertambahnya berat badan dan produktivitas menjadi optimal,” ucap Gito.

Menurut Gito produk FITHERA sudah cukup bagus dan sangat efektif. Ia berharap, agar kualitas FITHERA tetap terjaga dengan baik dan dapat ditingkatkan. Sehingga peternak tetap merasa aman dari berbagai penyakit yang menyerang ayam khususnya di era setelah larangan penggunaan AGP. “Tidak hanya itu, saya juga merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan selama ini dari tim Medion, mereka selalu cepat dan siap kapanpun saya butuhkan,” jelasnya.

Inovatif dan Holistik : Kontribusi Medion Bagi Dunia Peternakan

Dinamika industri peternakan yang terus bergerak maju menuntut para pelakunya untuk bisa tetap relevan dari waktu ke waktu. Jika tak mampu mengikuti percepatan laju perubahan tersebut tentu saja akan tertinggal dan tak akan bertahan lama. Dengan pengalaman, fondasi inovasi serta nilai komitmen yang kuat, Medion selama lebih dari empat dekade dapat terus berkontribusi bagi dunia peternakan hingga saat ini.

Inovatif

Perkembangan dunia kesehatan ternak membutuhkan pendekatan yang tepat bagi perusahaan agar tetap bisa menghadirkan solusi kesehatan yang tepat pula. Pembaharuan pengetahuan dan teknologi terkini serta implementasi yang berkelanjutan di seluruh sektor, merupakan pendekatan inovatif yang terus dilakukan oleh Medion. Beragam solusi kesehatan ternak berhasil dikembangkan, bukan hanya produk namun juga layanan, sistem penunjang, hingga distribusi. Hasil dari inovasi Medion telah mendapatkan beragam pencapaian dan pengakuan, salah satunya adalah rangkaian produk herbal berkualitas Mediherba.

Melalui rangkaian produk Mediherba, Medion berhasil mendapatkan penghargaan BBPMSOH Award atas kontribusinya sebagai produsen obat hewan berbahan herbal dalam negeri. Serta penghargaan Indo Livestock Innovation Award 2023 untuk produk Fasbro yang memanfaatkan tanaman herbal untuk meningkatkan performa dan kualitas daging ayam. Penghargaan – penghargaan ini menjadi bukti nyata keberhasilan inovasi yang didukung oleh pengetahuan, teknologi, serta tim ahli yang solid.

Selain produk, Medion juga menerapkan inovasi pada sistem distribusi produk dengan teknologi AIDC (Automatic Identification & Data Capture). Teknologi AIDC memungkinkan proses pelacakan atau penelusuran kembali riwayat lengkap pembuatan vaksin, end-to-end, mulai dari tahap produksi, yang menjadikan proses pengawasan dan distribusi identifikasi data dan riwayat produk lebih cepat, mudah dan akurat.

Layanan Medion pun tak luput dari perkembangan dan inovasi. Program – program edukasi yang rutin dilaksanakan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan peternak tetap berjalan meski sempat terkendala oleh adanya pandemi di tahun 2020 sampai 2022 lalu. Inovasi diterapkan dengan mengalihkan program edukasi yang sebelumnya diadakan secara on-site menjadi online melalui aplikasi. Semangat dan komitmen Medion dalam mengedukasi peternak ini pun mendapat apresiasi dari beragam pihak, sehingga berkembang menjadi program kolaboratif. Hasilnya lebih banyak lagi audience yang dapat menerima manfaat edukatif dari Medion.

Holistik

Penerapan inovasi di setiap sektor bisnis tersebut merupakan bukti nyata usaha Medion dalam menyediakan solusi kesehatan hewan yang lengkap dan komprehensif. Usaha ini dilengkapi pula dengan dedikasi dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak sehingga Medion dapat terus berkembang dan dipercaya hingga saat ini. Produk yang lengkap, pelayanan yang prima, jangkauan distribusi yang luas, hingga penerapan kualitas yang terstandar secara internasional menjadi nilai tambah yang selalu diperjuangkan oleh Medion agar bisa memberikan solusi yang inovatif dan menyeluruh bagi peternak di dalam dan luar negeri.

Medion Berikan Strategi Hadapi Penyakit Parasit pada Unggas

Penyakit parasit pada unggas perlu diwaspadai. Bahaya yang mengintai melalui penyakit ini dapat merugikan. Parasit seperti koksidiosis dan cacingan menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi sehingga mengganggu pertumbuhan dan penurunan berat badan. Pada ayam petelur, gangguan parasit yang berat dapat menyebabkan penurunan produksi hingga peningkatan kematian. Berdasarkan data dari BMKG, diperkirakan awal November hingga Desember telah memasuki musim penghujan di beberapa daerah. Tantangan yang dihadapi adalah penurunan sanitasi kandang dan keberadaan vektor penyakit parasit seperti lalat, nyamuk, dan serangga yang meningkat. Oleh karena itu perlu waspada terhadap resiko peningkatan penyakit parasit.

Strategi dalam penanganan dan pencegahan penyakit parasit pada unggas diperlukan untuk mengatasi hal tersebut. Oleh karena itu, diadakan seminar dengan tema “Strategi Berantas Penyakit Parasit Pada Unggas” secara online via Zoom dan Youtube pada Selasa, 24 Oktober 2023 dan diikuti 180 orang peserta. Seminar ini diselenggarakan oleh majalah Trobos dengan mengundang tiga pembicara yang ahli pada bidangnya, yakni drh. Ayu Miftahul Khasanah sebagai Technical Education and Consultation Medion, Dr.drh. Rositawati Indrati., MP selaku Dosen Fakultas Ilmu Peternakan Universitas Brawijaya, dan Bima Ambar Sogindor, S.Pt yang merupakan Manager Produksi PT. Rumput Ilalang Hijau

Dalam pemaparannya, drh. Ayu Miftahul Khasanah menyampaikan strategi pencegahan penyakit parasit yaitu melalui penerapan biosecurity yang ketat (terutama sanitasi kandang, pengapuran kandang, istirahat kandang, dan pengendalian vektor penyakit), manajemen pemeliharaan yang baik, serta monitoring uji parasit sebagai early warning. Medion juga mengembangkan feed additive herbal Optigrin untuk mengoptimalkan kerja saluran pencernaan. Optigrin bekerja dengan cara melindungi usus dan mencegah pertumbuhan protozoa (penyebab koksidiosis) di dalam usus.

Sebagai referensi tambahan atau acuan dalam mencegah serta menghadapi penyakit pada unggas, dapat juga membaca buku “Penyakit-Penyakit Penting pada Ayam” yang diterbitkan Medion. Hal ini menjadi komitmen dan bukti bagi Medion untuk terus melakukan penyebaran edukasi maupun informasi terkini mengenai dunia perunggasan.

Pernapasan aman, Produksi Nyaman

Performa ayam saat ini telah berkembang pesat, salah satunya ayam pedaging (broiler). Ayam broiler unggul dalam masa pertumbuhan yang cepat dengan bobot badan tinggi dalam waktu relatif pendek dan konversi pakan kecil. Namun keunggulan tersebut tentu akan menimbulkan beberapa konsekuensi bagi ayam, diantaranya ayam akan lebih mudah stres, peka terhadap kondisi lingkungan dan rentan terhadap penyakit, apalagi di musim pancaroba seperti sekarang ini.

Seperti diungkapkan oleh Heri Irawan, S.Pt., pemilik peternakan Farm Gemilang Karya Agri (GKA) yang belokasi di Kampung Wangun Sabrang, Desa Citalahab, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kepada Infovet, pria yang akrab disapa Heri ini bercerita soal pengalamannya dalam budidaya ternak broiler.

Heri memulai usaha ternaknya pada tahun 2017 dan langsung menerapkan sistem kandang closed house. Dengan misi menjadi peternak mandiri, ia dengan penuh suka-duka menjalaninya. Beragam tantangan kerap menghampiri usaha milik Heri, namun ia tak gentar menghadapinya.

“Pada 2019 kemarin, gejolak harga jual live bird (LB) berada jauh di bawah harga pokok produksi (HPP), itu membuat kami merugi hingga miliaran rupiah, ditambah lagi harga sarana produksi ternak (sapronak) yang mahal dan performance yang kurang baik,” kata Heri mengawali perbincangan.

Kondisi tersebut kian memperparah keberlanjutan usahanya, sebab pada 2018 lalu, ternaknya terserang penyakit pernapasan, salah satunya Chronic Respiratory Disease (CRD) yang disebabkan oleh peralihan cuaca.

“Fluktuasi suhu dan kelembapan yang tinggi menyebabkan penyakit tersebut menyerang. Karena daya tahan tubuh ayam yang berbedabeda sehingga menimbulkan imunosupresi dan diperparah oleh efek sekundernya yakni CRD,” ungkap Heri.

Kala itu ia berupaya keras meminimalisir serangan penyakit dengan melakukan monitoring atau menjaga ventilasi kandang senyaman mungkin bagi ayam agar mendapat oksigen yang cukup, serta menjaga density dan litter agar tetap kering.

“Kita juga berupaya dengan memberikan antibiotik, hampir semua perusahaan obat kita coba, hasilnya yang didapat pun variatif tergantung kondisi ayam,” terang pria kelahiran Bogor tersebut.

Memasuki tahun 2019, Heri mulai mendapat pencerahan dalam menangani penyakit pernapasan, salah satunya dari personil Medion yang memperkenalkan Heri pada produk RESPITORAN.

RESPITORAN mengandung herbal yang berfungsi sebagai anti-inflamasi, menurunkan sekresi mukus dan mengencerkan dahak. Saat terjadi infeksi bakterial maka akan timbul peradangan di saluran pernapasan yang menyebabkan produksi mukus berlebih. Mukus yang berlebih akan menyebabkan saluran pernapasan lebih sempit dan ayam kesulitan bernapas.

“Sejak diperkenalkannya RESPITORAN oleh personil Medion yang selalu kunjungan tiap minggu ke farm, kerugian akibat penyakit pernapasan khususnya CRD menurun. Hal ini dibuktikan dengan data deplesi di bawah ratarata,” kata Heri.

Berawal dari trial menggunakan RESPITORAN, kini Heri semakin yakin produk tersebut memiliki banyak manfaat. “Awalnya hanya trial saat itu, digunakan setelah vaksin IBD booster dan ND. Biasanya reaksi post vaksinasinya ayam mengalami stres, bahkan kalau manajemen kurang baik ayam bisa mengalami cekrek berkepanjangan. Namun setelah saya pakai RESPITORAN sebelum vaksin, kemudian dilanjutkan kembali setelah vaksin dengan dosis 0,2 ml/kg berat badan. Hasilnya Alhamdulillah pernapasan bersih, terbebas dari cekrek dan ditambah cost-nya yang tidak terlalu tinggi dibanding pakai antibiotik,” ungkap dia.

Ia juga menambahkan, pengaplikasian RESPITORAN di lapangan sangat mudah. Apalagi ditunjang dengan sistem air minum otomatis, penggunaan RESPITORAN menjadi kian praktis. Dosis yang terpakai tepat, akurat dan mudah larut dalam air.

“Setelah penggunaan RESPITORAN ayam menjadi sehat dan terbebas dari penyakit pernapasan. Semoga produk Medion selalu konsisten dari segi kualitas dan harganya, agar banyak manfaat yang bisa dirasakan peternak,” pungkasnya.