Perjalanan 45 Tahun Medion
Di usianya yang genap 45 tahun ini, Medion mengusung visi baru dengan slogan “Innovative & Holistic” sebagai semangat terbarukan untuk menjadi perusahaan multinasional yang terkemuka, tangguh, dan berkembang sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inilah perjalanan 45 tahun Medion, perusahaan asal Indonesia yang mendunia.
Medion, Mitra Kegiatan Ekspor Terbaik

Medion, sebagai salah satu eksportir obat hewan, vaksin unggas, dan peralatan peternakan, diundang langsung untuk menghadiri pelepasan ekspor di Program Merdeka Ekspor. Melina Jonas, selaku Animal Health Director Medion, hadir di Hotel InterContinental Bali Resort, Jimbaran sebagai perwakilan perusahaan. Dalam acara tersebut, Medion mendapatkan penghargaan sebagai Mitra Kegiatan Ekspor Terbaik dari Kementrian Pertanian. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian RI, Dr H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H.
Program Merdeka Ekspor yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) resmi dibuka, pada 14 Agustus 2021. Program tersebut diadakan pada 17 bandara dan pelabuhan utama yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Presiden Joko Widodo secara simbolis melakukan Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021 secara virtual, dari Istana Negara, Bogor.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pertanian adalah sektor yang tangguh karena menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Dan menurut Direktur Jenderal PKH, Nasrullah, dalam kegiatan Merdeka Ekspor 2021 ini kontribusi komoditas peternakan dan kesehatan hewan menempati posisi kedua setelah komoditas Perkebunan.
Medion, yang sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-45 tersebut telah melakukan ekspor ke lebih dari 20 negara di Asia dan Afrika selama 23 tahun. Selain mengekspor produknya, Medion telah lebih dulu menjadi pemimpin di industri obat hewan dalam negeri. Produknya tersebar ke seluruh Indonesia dan telah menjadi andalan para peternak di Indonesia. Medion terus berkomitmen untuk memajukan industri peternakan Indonesia melalui berbagai kontribusinya, termasuk dengan melakukan ekspor.
Mengatasi IBH dengan Vaksinasi dari Indukan

Adanya peningkatan kematian pada ayam pedaging menjadi isu nasional yang cukup menyita perhatian di tahun 2018. Berbagai instansi melakukan investigasi penyakit unggas, salah satunya dilakukan oleh PT Medion. Pengamatan tersebut menunjukkan bahwa pada periode Desember 2017 – Januari 2019, ditemukan 40 kasus pada 8 provinsi di Indonesia yang menyatakan positif Fowl Adenovirus (FAdV), agen penyebab Inclusion Body Hepatitis (IBH) (Wibowo MH et al. 2019). Hingga saat ini kasus IBH masih terjadi dan meningkatkan kewaspadaan peternak mulai dari ayam pembibit sampai ayam komersil.
Inclusion Body Hepatitis (IBH) merupakan penyakit viral yang bersifat akut dan dapat ditularkan secara vertikal dan horizontal. Penyakit IBH biasanya ditemukan pada unggas umur 3-13 minggu, khususnya ayam pedaging di umur > 3 minggu dengan gejala klinis yang hampir mirip dengan penyakit lainnya, seperti penurunan nafsu makan, ayam terlihat lemah dan depresi, abdomen terlihat bengkak, serta adanya kematian tak biasa > 1% per hari. Secara patologi anatomi, gejala patognomonis dari IBH yaitu ditemukan adanya bengkak dan hemoragi pada hati dan ginjal, serta terdapat hidroperikardium. Secara histopatologi, ciri khas dari IBH adalah ditemukannya badan inklusi intranuklear pada sel hati. Perubahan fungsi berbagai organ hingga terjadi kematian itulah yang menyebabkan IBH menjadi penyakit yang cukup merugikan bagi peternak.
Dalam komitmennya membantu peternak mengurangi risiko kasus IBH, Medion melakukan berbagai penelitian tentang penyakit ini. Pada 20 September 2019, Medion telah memaparkan penelitian terkait IBH dalam “International Vaccine Development Industry Forum” yang diadakan di College of Veterinary Medicine, National Pingtung University of Science & Technology (NPUST), Taiwan. Forum ini dihadiri oleh para ahli di bidang vaksin hewan, yakni profesor dan doktor di bidang veterinary medicine dari Taiwan dan negara lain seperti Vietnam, Jepang, Thailand dan China, serta mahasiswa doctoral, graduate, dan undergraduate degree dari NPUST dan universitas lain.
Medion berhasil menemukan cara yang efektif mencegah penyakit IBH yaitu dengan vaksinasi menggunakan Medivac IBH Emulsion yang mengandung 2 virus IBH lokal Indonesia, yaitu FAdV serotipe 8b dan 11 sehingga homolog dengan isolat lapang terkini. Selain itu, Medivac IBH Emulsion juga telah dinyatakan lulus uji keamanan dan potensi sehingga efektif digunakan untuk mencegah IBH. Vaksinasi pertama menggunakan Medivac IBH Emulsion pada ayam pembibit (indukan) dengan pengulangan, terbukti mampu melindungi indukan pada masa produksi dan mengoptimalkan maternal antibodi pada anakan. Dengan didukung biosecurity dan manajemen kandang yang baik, ayam aman dari serangan IBH. Hingga Juli 2021, Medivac IBH Emulsion telah terdaftar di 2 negara Asia, yaitu Indonesia dan Kamboja.
Pentingnya Animal Research Untuk Mendukung Pengembangan Vaksin Avian Influenza (AI) di Unggas

Hampir 17 tahun penyakit Avian Influenza (AI) “bercokol” di Indonesia, yaitu sejak sekitar Agustus 2003 sampai sekarang Indonesia belum bisa dikatakan bebas AI. Sampai saat ini kita mengenal dua jenis Avian Influenza yang menyerang unggas, yakni High Pathogenic Avian Influenza (HPAI) yang bersifat ganas dan Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI) yang bersifat tidak ganas. Kedua jenis AI ini sama-sama menimbulkan kerugian, HPAI yang kita kenal selama ini adalah Avian Influenza subtipe H5N1 yang menyebabkan kematian tinggi pada unggas, sedangkan jenis lain tergolong LPAI yang beredar di Indonesia adalah subtipe H9N2. Dikatakan LPAI dikarenakan serangan tunggal oleh AI tipe ini tidak menimbulkan kematian yang tinggi namun menyebabkan penurunan produksi yang cukup signifikan.
Kerugian yang muncul pada kasus Avian Influenza disebabkan karena angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) yang tinggi pada kasus H5N1 serta penurunan produksi telur yang signifikan pada H9N2, depopulasi unggas secara massal (stamping out) dan peningkatan biaya untuk pengobatan suportif, sanitasi, dan desinfeksi area kandang, air, serta peralatan peternakan.
Dikarenakan kerugian yang cukup besar akibat adanya infeksi AI, upaya pencegahan dengan VAKSINASI dan deteksi dini menjadi sangat penting, ditambah lagi perubahan gejala klinis dan patologi anatomi AI saat ini sudah sedikit berbeda dengan sebelumnya.
Medion sebagai produsen vaksin unggas di Indonesia, telah mengembangkan vaksin AI sejak tahun 2004 dan secara continue mengevaluasi dan mengupdate kualitas produknya. Virus Avian Influenza mudah mengalami mutasi, terbagi atas beberapa subtipe berdasarkan kemampuan antigenitas dua protein permukaannya, yaitu Hemagglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Sampai tahun 2012 telah diidentifikasi ada 16 subtipe HA (H1-H15) dan 9 subtipe NA (N1-N9) pada unggas. Protein HA merupakan bagian yang penting dari virus untuk menempel pada tubuh ayam, sedangkan protein NA berkaitan dengan kemampuan virus melepas virion (hasil perbanyakan) dari sel inang. Sifat virus AI yang tidak mempunyai sifat proof-reading ini yang menyebabkan mutasi.
Dengan sifat virus AI yang mudah mutasi tersebut, setiap produsen vaksin AI secara rutin melakukan monitoring perkembangan virus AI, salah satunya dengan sistem pemetaan AI di Indonesia. Pemetaan virus adalah metode untuk mengelola informasi secara keseluruhan melalui peta perubahan virus berbentuk percabangan yang dituangkan langsung ke dalam media tulisan atau gambar. Untuk mendeteksi perubahan virus AI, Medion memiliki fasilitas laboratorium biomolekuler yang lengkap dan memadai di Unit Laboratorium Services and Animal Testing (LAT).
Tahapan pembuatan vaksin AI dimulai dengan melakukan karakterisasi dan pemetaan virus AI, berlanjut ke pemilihan kandidat seed melalui animal research secara in vitro dan in vivo. Uji in vitro salah satunya dengan uji biomolekuler untuk karakterisasi virus AI, sedangkan uji in vivo adalah uji potensi dan keamanan (kandidat seed, formula, dan produk) di hewan coba. Animal research AI dengan melakukan uji cross protection antar virus AI dengan metode challenge. Sampai saat ini goldstandar pengujian vaksin AI di unggas dirasa efektif dengan uji tantang langsung ke hewan target (direct). Hasil uji cross protection dikombinasi dengan uji cross immunity dianalisa secara keseluruhan dengan hasil uji biomolekuler, ini akan menunjang penentuan master seed vaksin AI.
Pentingnya animal research dalam pengembangan virus AI ini didukung dengan fasilitas laboratorium animal yang memenuhi syarat Animal Biosafety Level 3 yang ada di Animal Testing LAT. Hewan uji yang digunakanpun memenuhi persyaratan spesific pathogen free (SPF) bebas dari lima belas macam penyakit unggas. Kandang animal research juga harus memenuhi syarat, bangunan jauh dari kandang non SPF, untuk meminimalkan dari kontaminasi. Gedung dilengkapi dengan isolator atau dalam gedung dengan filter udara yang bertekanan negatif. Konsutruksi gedung dibuat sedemikian rupa agar terhindar dari masuknya rodentia, burung-burung liar, serangga dan orang luar yang bukan petugas kandang .
Operator kandang animal research di BSL 3, sebelum memasuki gedung tidak boleh kontak dengan ayam lain atau dengan agen penyakit di luar pengujian, dikuatirkan terjadi saling kontaminasi antar uji. Operator kandang harus mandi dan mengganti pakaian luar dengan pakaian steril sebelum memasuki ruangan ruangan di dalam gedung. Semua barang yang akan masuk ke dalam gedung harus dalam keadaan steril demikian juga pakan ayam sebaiknya disterilkan. Air minum dialirkan melalui pipa otomatis yang telah difiltrasi dan disinari dengan UV. Pentingnya tim engineering dalam keberadaan gedung animal biosafety level sangatlah dibutuhkan terutama untuk mengontrol dan memonitoring tekanan udara kandang, sistem sterilisasi pakan dan air minum.
Dengan fasilitas kandang yang memadai, tenaga ahli yang kompeten dan dukungan tim tehnisi engineering, penelitian vaksin Avian influenza bisa dilakukan dengan lancar. Produk terjaga kualitasnya dan manusianya aman dari bahaya pathogen virus.
Medion Banjir Ucapan HUT ke-45 dari Peternak
Medion memperingati perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-45 pada Selasa, 1 Juni 2021. Bukan hanya Medion yang berbahagia, namun para peternak Indonesia juga mengucapkan selamat, doa, dan harapan untuk perusahaan produsen vaksin, obat-obatan, dan peralatan peternakan asal Bandung ini. Yuk simak apa kata mereka!
Saluran Pencernaan Optimal, Produksi Maksimal

Kecukupan nutrisi pada ayam berpengaruh besar terhadap produktivitas dan berkaitan erat dengan fungsi kerja saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang berfungsi optimal mampu memanfaatkan ransum melalui proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang berujung pada produktivitas ternak yang maksimal.
Ada banyak kondisi yang mempengaruhi saluran pencernaan ayam, salah satunya faktor stres. Jika sudah begitu ayam akan mudah terserang berbagai penyakit. Hal itu seperti yang dirasakan oleh Abdul Jalil Bahar, pengelola peternakan “Rizky Layer” yang berlokasi di Desa Bulotalangi Timur, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bolango, Provinsi Gorontalo.
Jalil bercerita, usaha peternakan ayam petelur milik sang kakak yang sudah berdiri sekitar 15 tahun ini kerap bermasalah dengan stres akibat cekaman panas, khususnya saat pergantian musim tiba.
“Masalah yang sering kita hadapi saat berganti musim, terutama saat musim panas. Mungkin akibat cekaman panas yang membuat ayam rentan stres. Akibatnya produksi menurun dan rentan terkena berbagai penyakit terutama padasaluran pencernaan,” ujar Jalil.
Ia pun sempat dibuat khawatir apabila pergantian musim tiba. “Terkadang FCR (feed conversion ratio) tinggi, namun produksi yang dihasilkan tidak mencapai target dan hanya mampu tercapai 78- 79%,” jelasnya.
Dari situ ia lantas diperkenalkan Optigrin melalui personil Medion untuk mengatasi masalah tersebut. Optigrin merupakan produk berbahan alami (natural growth promotor) dengan kandungan fitobiotik yang mampu menjaga keseimbangan mikroflora pada usus, memperbaiki performa, meningkatkan daya tahan tubuh ayam dan mengurangi kematian akibat serangan penyakit.
“Pertama kali diperkenalkan Optigrin, kita masih ragu karena ada juga produk lain yang sejenis, tapi setelah dipakai pada ayam ternyata hasilnya bagus, sehingga kami merasa cocok dan sampai saat sekarang masih dipakai,” ungkap Jalil.
Alasan tersebut karena Jalil mendapat hasil yang sangat memuaskan usai menggunakan Optigrin. “Hasilnya daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit pencernaan lebih bagus disamping kita memberikan pakan yang berkualitas yang dapat diserap oleh ayam. Hal ini tentu sangat membantu meningkatkan efisiensi penggunaan pakan,” tuturnya.
Manfaat lain yang dirasakan Jalil yakni pembelian obat-obatan untuk mengatasi penyakit juga menurun. “Kondisi ayam yang sehat tentunya mengurangi pembelian obat. Performa ayam juga terlihat lebih baik. Produksi pun meningkat sebanyak 4%. Sampai saat ini saya masih merasa puas karena hasilnya bagus,” pungkasnya.
Medion dan Pacific GeneTech Kembangkan Vaksin “Hercules”
Selain biosekuriti, vaksinasi pada unggas merupakan tindakan pencegahan terhadap serangan penyakit. Vaksin dengan adjuvant “Hercules” mampu meningkatkan respon imun dan lebih aman bagi ternak. Vaksin “Hercules” menjadi inovasi vaksin generasi terbaru saat ini.
Kesehatan ternak merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam usaha perunggasan. Hal ini perlu dilakukan agar produktivitas tetap terjaga. Selain itu, perlu dilakukan pencegahan agar ternak tidak mudah terserang penyakit. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan program vaksinasi rutin dan biosekuriti yang ketat. Tujuan utama pemberian vaksinasi pada unggas adalah untuk memberikan perlindungan terbaik dalam mencegah serangan penyakit. Keberhasilan vaksinasi didukung oleh beberapa faktor, salah satunya kualitas vaksin. Vaksin yang baik adalah vaksin yang dapat menstimulasi respon imun pada tubuh unggas. Penambahan adjuvant pada vaksin dapat meningkatkan respon kekebalan tubuh baik secara seluler maupun humoral. Pemilihan adjuvant perlu mempertimbangkan keamanan, kestabilan, cost-effectiveness, dan kemudahan penggunaannya.
Medion berkomitmen untuk terus berinovasi memproduksi berbagai macam produk berkualitas tinggi dan memberikan pelayanan terbaik bagi industri peternakan Indonesia maupun dunia. Bekerja sama dengan Pacific GeneTech, perusahaan bioteknologi terkemuka yang berdiri sejak tahun 2009, mengembangkan adjuvant “Hercules” yang dirancang agar vaksin mampu meningkatkan imunitas mukosa saat diberikan secara oral atau hidung, juga tetap efektif jika diberikan melalui suntikan.
Salah satu produk vaksin dengan adjuvant “Hercules” tersebut adalah vaksin Coryza dari Medion. Vaksin Coryza dengan adjuvant “Hercules” mampu memberikan kekebalan humoral (sel B-limfosit) dan kekebalan seluler (sel T-limfosit). Sehingga kombinasinya dengan vaksin Coryza yang memakai adjuvant minyak akan bekerja sinergis dalam menghasilkan protektivitas maksimal, durasi imunitas lebih panjang, dan lebih aman. Produk ini akan mulai dipasarkan di Indonesia, kemudian ke pasar Internasional melalui distribusi yang dilakukan Medion. Hal ini didukung dengan pengalaman Medion yang telah mendistribusikan produknya ke lebih dari 20 negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
Produk Herbal Tuntas Atasi Penyakit Bakteri

Penggunaan antibiotik secara terus-menerus dapat mengakibatkan resistensi antimikroba dan menimbulkan residu pada daging dan telur yang dihasilkan. Maka dari itu, penggunaan produk herbal terstandar menjadi alternatif untuk menghasilkan pangan yang aman.
Pemberian produk herbal sebagai pengobatan alternatif memiliki banyak manfaat bagi kesehatan ternak. Produk herbal dimanfaatkan untuk mengurangi penggunaan antibiotik atau obat-obatan kimia yang berlebihan pada ayam. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengakibatkan resistensi bila pemberiannya tidak sesuai aturan secara terus menerus dan menimbulkan residu pada hasil ternak yang dihasilkan.
Produk herbal dikenal memiliki berbagai kandungan zat bioaktif yang dihasilkan dari ekstraksi tumbuhan yang berkhasiat dan mampu berfungsi sebagai suplemen, antibakteri, antiparasit, maupun antiprotozoa.
Dalam menjaga kualitas produk ternak, penggunaan produk herbal juga dilakukan oleh H. Asrul Saleh, pemilik Puncak Ternak KK, Peternak layer asal Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Keluarga H. Asrul memulai beternak sejak tahun 1989 dengan populasi yang terus bertambah hingga mencapai ratusan ribu ekor saat ini. Ia menceritakan bahwa kondisi lingkungan menjadi tantangan tersendiri baginya. Penyakit CRD, Coryza dan Colibacillosis menjadi penyakit yang seringkali muncul di peternakannya.
“Frekuensi terkena penyakit ini sangat sering terjadi dikarenakan kandang kami menggunaan kandang terbuka yang mengakibatkan rentan terkena penyakit. Munculnya penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan lingkungan sekitar. Kami dulu sering menggunakan obat-obatan kimia atau antibiotik untuk pengobatan,” jelasnya.
Seiring dengan berkembangnya ilmu kesehatan di peternakan dan adanya pelarangan penggunaan AGP oleh pemerintah, sejak itu H. Asrul sudah mulai mewaspadai penggunaan antibiotik karena bahaya resistensi antimikroba jika terus-menerus digunakan. Oleh karena itu, H. Asrul pun kemudian berkonsultasi dengan personel Medion untuk mengatasi hal tersebut.
“Kami sangat terbantu karena direkomendasikan menggunakan produk herbal dari Medion untuk mengatasi penyakit-penyakit yang muncul, dan ternyata sama efektifnya dengan penggunaan obat kimia,” tuturnya.
Sejak hadirnya produk FITHERA, H. Asrul beralih menggunakan produk tersebut karena sudah terjamin mutunya dengan bahan baku pilihan dan telah terstandar melalui pengujian pra klinis. FITHERA merupakan obat alami cair mengandung ekstrak herbal yang bekerja mempercepat penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
“Penggunaannya pun sangat mudah, dengan menggunakan dosis 0,4 ml/kg bobot badan untuk penyakit CRD, Coryza, dan Colibacillosis. FITHERA dapat diberikan selama 7 hari berturut-turut. Kemudian untuk penanganan lainnya dengan menerapkan biosekuriti yang ketat agar ternak lebih terjaga,” terang Asrul.
Selama menggunakan FITHERA, H. Asrul merasakan efektivitas produk yang memang terbukti. Penggunaan produk-produk Medion lainnya pun sangat membantu menjaga kesehatan ternaknya. Menurutnya, sejak pertama beternak dirinya sudah menggunakan produk-prroduk Medion untuk melindungi peternakan layer miliknya.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, FITHERA dapat mendukung pengobatan yang diberikan, membuat nafsu makan ayam kembali normal, dan produksi pun dapat tercapai. Keuntungan lainnnya yang didapatkan adalah telur yang dihasilkan bebas dari residu obat-obatan sehingga lebih berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
H. Asrul pun sangat terbantu dengan mudah didapatkannya produk-produk Medion khususnya FITHERA. Ia selalu merekomendasikan FITHERA kepada sesama rekan peternak lainnya di Sidrap. “Tidak ada yang mengharapkan adanya penyakit. Namun semoga Medion selalu menghadirkan produk berkualitas bagi ternak-ternak kami, teruslah berinovasi untuk menghasilkan produk-produk herbal yang bermanfaat bagi para peternak Indonesia,” pungkasnya.
Sumber : Majalah Poultry Indonesia, Februari 2021
Suplemen Herbal Tingkatkan Imunitas Ayam

Imunostimulan mampu meningkatkan sistem kekebalan pada kondisi imunosupresi, sehingga
daya tahan tubuh ayam selalu optimal
Naltri Leosta lahir dari keluarga yang berlatar belakang peternak. Sejak kecil, ia sudah terbiasa membantu ayah ibunya mengurus peternakan ayam petelur (layer) milik mereka. Ia pun bercita-cita untuk melanjutkan usaha orang tuanya tersebut. Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, Naltri langsung terjun ke bisnis layer. Bermodalkan ilmu dan pengalaman yang didapat dari orang tua, kini Naltri telah sukses mengembangkan usaha peternakannya. Setiap hari, peternakan bernama Bastari Grup yang berada di Lintau, Sumatera Barat ini mengirimkan telur produksinya ke Bengkulu. Khusus untuk perawatan kesehatan ayamnya, Naltri mempercayakan kepada Medion. “Kami mengenal Medion sudah lama. Sejak orang tua saya memulai usahanya sekitar 1999. Hingga kini, peternakan kami tetap setia dengan produk-produk Medion. Hampir 90 % produk kesehatan hewan di peternakan ini menggunakan produk Medion. Seperti vaksin, obat-obatan, suplemen, dan lainnya” ungkap Naltri.
Suplemen Herbal
Menurut Naltri, Medion memiliki rangkaian produk yang lengkap. Selain itu pelayanannya juga bagus dan cepat. Bahkan pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, pengiriman produk tetap lancar. Naltri selalu mengandalkan produk-produk Medion. Contohnya pada saat ayamnya mengalami penurunan nafsu makan yang dapat menurunkan kekebalan tubuh, ia memberikan suplemen tambahan yaitu Imustim. Atau pada saat ayam dalam masa pemulihan dari penyakit, ia juga memberikan Imustim.
Imustim merupakan suplemen herbal berbentuk cair yang berperan sebagai imunostimulan. Imunostimulan adalah bahan yang dapat membantu meningkatkan fungsi Imunostimulan mampu meningkatkan sistem kekebalan pada kondisi imunosupresi, sehingga daya tahan tubuh ayam selalu optimal sistem kekebalan. Biasanya, imunostimulan juga digunakan pada kondisi imunosupresi, misalnya kondisi stres. Dengan demikian melalui pemberian imunostimulan, kekebalan atau daya tahan tubuh ayam selalu optimal.
Imustim diformulasikan untuk menstimulasi sistem imun, meningkatkan nafsu makan dan pemulihan kesehatan. Produk ini aman digunakan untuk pemakaian jangka panjang serta dapat diberikan sebelum dan setelah vaksinasi dan setelah pemberian obat atau vitamin. Imustim diberikan 0.5 – 1 ml per 2 liter air minum 3 hari berturut-turut sebelum dan setelah periode vaksinasi agar hasil vaksinasi lebih optimal.
“Nafsu makan ayam terlihat meningkat setelah diberikan Imustim. Saya puas dengan hasil dan kualitas produk ini. Saya sudah mempraktekkannya langsung di lapangan. Bukan sekadar teori. Alhamdulillah sejauh ini hasilnya memuaskan,” ujarnya.
Naltri sangat yakin dengan produk-produk Medion. Ia mengaku tidak tertarik untuk menggantinya dengan produk lain yang sejenis. “Kalau sudah yakin dengan satu produk, saya akan menggunakannya terus. Kalau hasilnya sudah bagus, untuk apa diubah lagi,” terangnya. Ia berharap Medion terus berinovasi dan juga terus meningkatkan kualitas dan layanannya.lTROBOS/Adv