Medion Kembali Raih PROPER Biru

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau disingkat PROPER kembali diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Program ini bertujuan mendorong ketaatan sektor industri untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dalam menjalankan usahanya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan lingkungan hidup yang digunakan sebagai dasar penilaian saat ini adalah peraturan yang berkaitan dengan persyaratan dokumen lingkungan dan pelaporannya, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Program PROPER yang rutin dilaksanakan setiap tahun dan sudah berlangsung selama 25 tahun ini mengalami peningkatan jumlah peserta di tahun 2021-2022. Tercatat ada kenaikan sebesar 23% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 3200 perusahaan yang tercatat sebagai peserta, 1.180 diantaranya merupakan perusahaan agro industri, 1.356 perusahaan manufaktur prasarana jasa, dan 664 perusahaan pertambangan energi migas.

PT Medion Farma Jaya sebagai salah satu peserta PROPER 2021-2022 kembali meraih peringkat Biru. Ini merupakan penghargaan ke-2 yang berhasil diraih setelah sebelumnya mendapat peringkat yang sama untuk periode tahun 2020-2021. Dalam acara penganugerahan PROPER 2021-2022, wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan harapannya agar semakin banyak perusahaan yang menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Medion terbukti konsisten dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup sejalan dengan pengembangan usahanya. Medion pun berkomitmen untuk terus melanjutkan inovasi dan juga kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kendalikan Serangan Penyakit Koksidiosis

Melalui pengelolaan manajemen kandang yang baik dan pemberian obat yang tepat dapat menjaga ternak terhindar dari koksidiosis

Salah satu ancaman yang sering dihadapi peternak dan dapat mengakibatkan kerugian besar adalah munculnya serangan penyakit koksidiosis. Koksidiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa yang termasuk dalam genus Eimeria. Koksidiosis dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan terutama usus halus dan sekum. Hal ini berdampak terhadap proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang tidak optimal. Serangan koksidiosis juga akan menimbulkan efek imunosupresif sehingga ayam menjadi rentan terhadap infeksi penyakit lainnya.

Adanya penyakit koksidiosis ini menjadi perhatian Khanif Winarno selaku Koordinator Idaman KL, salah satu peternakan yang berlokasi di Batulawang, Sukamukti, Kota Banjar, Jawa Barat. Khanif menceritakan pengalamannya dalam beternak ayam pejantan yang telah ia mulai sejak tahun 2008. Ia mengatakan bahwa peternakannya telah berkembang sangat pesat dalam 14 tahun terakhir ini. Berawal dari ribuan ekor ayam. Saat ini telah mencapai ratusan ribu ekor ayam pejantan dan telah tersebar mitra di berbagai wilayah Banjar.

Khanif menambahkan bahwa Kota Banjar merupakan wilayah yang strategis untuk melakukan usaha budi daya ayam pejantan. “Disini mobilisasi sangat strategis, kita dapat memasarkan ayam ke wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Selain itu, akses mobilitas mudah sehingga dapat menjangkau pasar DKIJakarta,” tambah Khanif.

Namun, munculnya serangan penyakit koksidiosis sangat mengganggu proses budi daya ayam penjantan di Idaman KL. “Penyakit ini menyerang saluran cerna sehingga penyerapan nutrisi tidak optimal Hal ini sangat berdampak secara ekonomi karena bobot ayam yang diharapkan tidak tercapai,” ujar Khanif.

Perlunya manajemen kandang yang baik

Khanif menjelaskan bahwa jenis kandang yang dikelolanya menggunakan kandang postal yang langsung berada di permukaan tanah.

“Jenis kandang kami masih terbilang tradisional, peternakannya saling berdekatan dengan peternakan lainnya dan banyak ayam liar milik warga yang sering datang ke kandang menyebabkan penyakit koksidiosis dan E.coli kerap terjadi di peternakan kami,” jelas Khanif.

Ia pun menambahkan bahwa penyakit koksidiosis ini rentan terjadi pada ayam umur di bawah 30 hari. Gejala yang terlihat berupa diare, lesu, penyerapan nutrisi rendah, target performa tidak tercapai, feses berubah warnadan berdarah.

Selain itu, ketika terjadi kasus kokdisiosis ayam akan rentan terkena penyakit lainnya. Khanif mengatakan bahwa peternakannya pernah terkena koksidiosis bersamaan dengan munculnya penyakit Gumboro sehingga mengakibatkan tingkat kematian yang sangat tinggi.

“Kondisi kandang yang masih tradisional mengakibatkan frekuensi ter-serang koksidiosis cukup tinggi, yakni 3-4 kali dalam satu tahun. Kejadian koksidiosis di kandang kami dan mitra bisa menyerang sekitar 30% – 50% dari total populasi. Hal ini tentu menjadi perhatian kami untuk melakukan perbaikan manajemen pemeliharaan dan kandang dengan memperbaiki sistem sanitasi, penggantian sekam, sistem ventilasi dan lainnya,” terang Khanif.
Cocok gunakan TOLTRADEX

“Sebelumnya untuk mengatasi penyakit tersebut saya menggunakan produk lain, namun hasilnya kurang efektif dan membutuhkan waktu pengobatan yang lama. Produk tersebut membutuhkan waktu dan biaya yang cukup tinggi. Saya pun beralih untuk menggunakan produk dari Medion. Atas arahan personil Medion di lapangan, saya melakukan pengobatan koksidiosis dengan menggunakan TOLTRADEX. Berbeda dengan produk lain, jika menggunakan TOLTRADEX dengan dosis 0,14 ml per kg bobot ayam selama 2 hari berturut-turut, koksidiosis pun dapat teratasi,” ungkap Khanif. Selain itu, ia juga mendapat saran untuk melakukan perbaikan manajemen di kandangnya.

Khanif telah menggunakan TOLTRADEX selama satu tahun terakhir. Menurutnya, TOLTRADEX efektif mengatasi koksidiosis dan penggunaannya sangat efisien. Hal ini menjadi pertimbangan Khanif untuk beralih menggunakan produk dari Medion.

“Saya mengamati bahwa menjaga kesehatan sistem pencernaan sangat penting. Jika sistem pencernaan diperbaiki maka semua penyakit bisa sembuh. Setelah menggunakan TOLTRADEX dan melakukan perbaikan manajemen kandang, ayam kami semakin terjaga dan terhindar dari koksidiosis serta penyakit lainnya,” ungkap Khanif.

“Kami sangat merekomendasikan penggunaan TOLTRADEX untuk mengatasi koksidiosis. Dengan TOLTRADEX ayam menjadi sehat dan bobot badan ayam tercapai optimal,” ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa pelayanan personil Medion sangat baik, rajin, dan cepat tanggap serta selalu memberikan informasi perkembangan penyakit dan riset yang telah dilakukan Medion. Selain itu, ketersediaan produk-produk Medion sangat mudah didapatkan. Ia berharap, Medion dapat terus membuat produk-produk yang berkualitas dan inovatif untuk membantu peternak mengatasi penyakit yang sering menyerang di peternakan.

Medion Berikan Edukasi Penyakit Terkini pada Peternak di Sukabumi

Pada Senin, 24 November 2025, Medion menerima kunjungan mahasiswa dari 13 perguruan tinggi, yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Jenderal Achmad Yani, Universitas Islam Bandung, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Islam Indonesia, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Jember. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman langsung mengenai industri farmasi veteriner melalui sesi pemaparan company profile, plant tour, dan Studium Generale terkait peran farmasis dalam pengembangan produk kesehatan hewan.

Para peserta menyampaikan bahwa agenda ini informatif dan relevan, terutama karena topik farmasi veteriner belum banyak dibahas di perkuliahan. Semua rangkaian acara mendapat apresiasi tinggi karena masing-masing memberikan gambaran dan pengalaman berbeda mengenai jalur karier, dinamika kerja, dan lingkungan industri.

Kunjungan ini memberikan perspektif baru bagi mahasiswa farmasi mengenai peluang profesi di sektor veteriner dan sekaligus memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri. Medion berharap inisiatif ini terus menjadi wadah pengembangan talenta baru yang siap berkontribusi dalam menjawab kebutuhan kesehatan hewan di masa yang akan datang.

Medion Terima Kunjungan Kementerian Pertanian Malaysia

Pada tanggal 5 Mei 2023 Medion menerima kunjungan YB Datuk Dr. Abdul Rahman bin Ismail bersama timnya dari Ministry of Food Industry, Commodity and Regional Development (M-FICORD), dan Department of Veterinary Services (DVS) Sarawak, Malaysia. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung berbagai fasilitas juga teknologi yang dimiliki oleh Medion, serta produk-produk yang dihasilkan terutama vaksin Avian Influenza (AI). Medivac, produk vaksin Medion sudah teregistrasi di Sarawak dan digunakan oleh peternak – peternak di wilayah Malaysia Timur.

Kegiatan yang berlangsung di Cimareme, Bandung, Bandung, diawali dengan sambutan dari Peter Yan, Komisaris Medion dan perkenalan perwakilan dari M-FICORD dan DVS. Kemudian disampaikan presentasi “Control Strategies of Avian Influenza H9N2 in Indonesia” oleh drh. Debby Saraswati, Biological Product Technical Support Medion. Pada sesi kedua drh. Ernawati, staf Pengawasan Obat Hewan Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia mempresentasikan “AI Situation and The Registration of Animal Drugs in Indonesia.”

Kegiatan dilanjutkan dengan plant tour ke beberapa fasilitas terbaru Medion, yakni Animal Health Research Center (AHRC) yang menjadi pusat riset dan pengembangan produk terbaru. Para tamu sangat terkesan dengan produk-produk Medion, karena menggunakan bahan baku berkualitas serta memiliki fasilitas laboratorium yang canggih. Selain itu penerapan manajemen cold chain yang baik memastikan kualitas vaksin tetap terjaga sampai ke tangan konsumen.

Plant tour diakhiri dengan kunjungan ke lantai produksi poultry equipment. Para tamu menyaksikan secara langsung proses produksi berbagai produk berbahan dasar plastik seperti tempat pakan dan minum ayam, juga produksi botol vaksin. Selain itu diperlihatkan pula proses pengemasan produk hingga siap dikirim kepada konsumen.

Perwakilan M-FICORD menyampaikan kesan yang positif selama berkunjung. Medion dinilai sudah memiliki fasilitas produksi berbasis riset, serta proses quality control yang ketat sehingga seluruh produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. Dengan adanya kunjungan ini diharapkan produk-produk Medion semakin terpercaya dan lebih dikenal khususnya oleh para peternak Malaysia dan sekitarnya. Medion berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk berkualitas dan inovatif yang dapat menjawab kebutuhan seluruh peternak serta secara aktif akan terus memperluas cakupan distribusi ke lebih banyak negara.

Medion Berikan Edukasi Wabah HPAI Terkini

H5N1 merupakan salah satu subtipe dari penyakit Avian Influenza yang masuk dalam golongan HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza). Istilah ini menjadi semakin sering terdengar seiring makin maraknya berita terkait penyebaran wabah AI di berbagai wilayah di dunia. Selain itu Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperingatkan bahwa virus H5N1 memiliki kecenderungan untuk menjadi infeksi zoonosis yang berarti memiliki potensi untuk menyebar kepada manusia.

Berdasarkan hasil surveilans dan uji yang dilakukan oleh tim Medion, pada tahun 2022 didapati bahwa virus AI isolat H5N1 clade 2.3.4.4b pertama kali terdeteksi di peternakan itik di Kalimantan Selatan. Data menunjukkan dalam kurun waktu 1 minggu angka morbiditas mencapai kisaran 70-90% dan mortalitas 40-60%. Tak berhenti hanya sampai disitu tim Medion tetap melanjutkan monitoring kejadian-kejadian yang ada di lapangan hingga saat ini.

Melalui data yang terkumpul tim Medion menyusun materi edukasi bagi para peternak agar lebih waspada dan siap dalam menghadapi serangan AI. Materi disampaikan oleh drh. Melinda Puspitasari, Biological Product Technical Support Medion dalam acara Mimbar Trobos. drh. Melinda menyampaikan dalam usaha pencegahan penyakit AI, penting untuk memperketat biosecurity, menghindari penyakit imunosupresan, serta pemberian vaksin dan multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak.

Acara berlangsung pada tanggal 17 April 2023 dan diikuti oleh 249 peserta secara daring. Peserta berasal dari berbagai kalangan seperti peternak, praktisi hingga akademisi. Melalui berbagai program edukasi, Medion terus menjalankan komitmennya untuk menghadirkan solusi kesehatan ternak yang inovatif dan holistik.

Feed Supplement Tingkatkan Kualitas Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang memiliki banyak manfaat dan harga yang terjangkau. Selain itu, kandungan gizinya pun dibutuhkan oleh tubuh. Kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani saat pandemi mengakibatkan peningkatan permintaan telur. Maka dari itu, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi peternak untuk mencukupi permintaan konsumen dan memberikan produk protein hewani yang berkualitas dan aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) agar dapat memberikan keamanan pangan bagi konsumen.

Hal ini pun menjadi perhatian Desak Made Ariati, SE., Par, untuk terus mengembangkan peternakan layer miliknya. Pujung Sari KK yang berlokasi di daerah Bangli – Bali ini merupakan peternakan milik orang tuanya yang berdiri sejak tahun 90-an. Ariati mengembangkan peternakan ini tanpa ilmu akademis di bidang peternakan.

“Saya memulai mempelajari tentang peternakan ini masih terbilang baru. Saya baru memulainya pada tahun 2019, kesulitan tentu saya mengalaminya, namun dengan belajar dan banyak berdiskusi, membuat saya perlahan mengetahui seluk beluk peternakan layer ini,” ungkap Ariati.

Perkembangan Pujung Sari KK patut diacungi jempol karena dalam dua tahun terakhir ini terbilang sangat baik. Ariati menceritakan bahwa dahulu peternakannya hanya ribuan ekor saja, namun seiring berjalannya waktu populasinya semakin bertambah. Kini, banyak peternak di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali yang tertarik untuk bermitra dengan Pujung Sari KK. “Saat ini Desa Sukawana menjadi salah satu sentra peternakan layer di Bali dan sudah ada ratusan ribu ekor layer yang kami pelihara,” ujarnya.

Selama pengalamannya beternak, Ariati mengaku pada waktu dulu sering kali muncul penyakit yang masuk ke kandang yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti wabah dari peternakan lain dan cuaca di Desa Sukawana yang terbilang ekstrem. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasinya, Ariati kemudian menerapkan program biosekuriti yang ketat di peternakannya serta menambahkan TOP MIX ke dalam pakan agar ternak lebih kuat. “Saat ini kami sudah mengunakan seluruh produk Medion untuk layer kami seperti vitamin, vaksin, premiks, obat-obatan dan produk lainnya,” tambahnya.

Pelengkap Nutrisi Ransum

TOP MIX merupakan feed supplement yang berfungsi sebagai pelengkap nutrisi bagi ayam petelur, pedaging, pembibit dan anak ayam. Kandungan growth promoter, 2 asam amino (methionine dan lysine), 6 mineral dan 12 vitamin pada TOP MIX dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur.

Ariati sudah membuktikan bahwa kondisi ternak sangat sehat dan dapat berproduksi baik. Hal lain yang ia rasakan bahwa kualitas telur yang dihasilkan tidak mudah pecah karena cangkang lebih tebal, kondisi yang baik, dan warna telur lebih merah selain itu putih dan kuning telur lebih kental.Pengalamannya saat mengalami tingkat kematian ayam yang tinggi membuat Ariati mencoba memberikan TOP MIX sejak dini. Pemberiannya cukup mudah 2-4 kg per ton pakan dan untuk DOC pemberiannya hanya sedikit saja, hasilnya kondisi DOC memiliki performa yang baik, daya tahan tubuh yang kuat, dan kondisi ayam semakin sehat. Selain itu, ayam menjadi lebih lahap, sehingga pakan lebih efisien dan biaya pakan menjadi lebih rendah.

Ariati mengaku sangat terbantu dengan pelayanan personil Medion yang selalu sigap saat dibutuhkan. Informasi dari personil sangat membantunya untuk mempelajari industri perunggasan. Selain berdiskusi dengan personil Medion, dirinya juga banyak berdiskusi dengan peternak mitra yang kerap menggunakan TOP MIX, yang kata mereka produk tersebut terbukti sangat bagus dan cocok. Sampai saat ini Ariati selalu merekomendasikan penggunaan TOP MIX kepada peternak-peternak di wilayahnya.

“Komunikasi baik antara mitra peternak dan personel Medion menjadi nilai tambah untuk kami setia menggunakan produk-produk Medion. Kami berharap semakin banyak produk yang dikembangkan Medion, kami menunggu inovasi Medion lainnya,” tutupnya.

Medion Dipercaya Fasilitasi Obat dan Vitamin Sapi oleh BUMP

Medion berkomitmen untuk menyediakan solusi yang inovatif dan menyeluruh sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP-Indonesia) dalam penyediaan obat vitamin untuk sapi di Provinsi Jawa Tengah.

Kerja sama ini merupakan hasil tindak lanjut kunjungan yang dilakukan Disnak Keswan Jateng bersama Seknas BUMP-Indonesia ke Medion. MoU (Memorandum of Understanding) ditandatangani oleh Suwadi Hartono (Regional Manager Medion) dan Sugeng Edi Waluyo (Ketua Seknas BUMP-Indonesia) pada Rabu, 9 Maret 2023 di Joglo Ki Semar, Pabelan.

Sugeng Edi Waluyo dan Agus Wariyanto (Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah) menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja dan kontribusi yang diberikan Medion karenanya para peternak dan petani tidak perlu khawatir dalam mencari obat serta vitamin untuk sapinya. Suwadi Hartono mengatakan bahwa dengan penandatanganan kerja sama ini bertujuan untuk menghasilkan ternak yang sehat melalui pengadaan premix, obat, vitamin, mineral, dan edukasi.

Medion juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh BUMP-Indonesia dan BUMP Nyawiji Kie Semar karena dapat ikut andil menyediakan ternak yang sehat. Besar harapan, kerja sama ini menjadi motivasi bagi Medion untuk melakukan inovasi serta pengembangan yang lebih baik lagi kedepannya.

Medion Berpartisipasi Dalam Konferensi Internasional di Amerika Serikat

Medion terpilih menjadi salah satu narasumber dalam Western Poultry Disease Conference (WPDC) 2023 pada 13-15 Maret 2023 di Sacramento, California. Konferensi ini mengangkat tema “The Impact of Highly Pathogenic Avian Influenza of the Poultry Industry” dan diselenggarakan oleh Western Poultry Disease Conference (WPDC) Foundation.

Pembicara utama WPDC 2023 meliputi David Swayne (ahli tentang AI), Cornell University, dan United State Departement of Agriculture (USDA). Selain sesi pembicara utama, terdapat juga sesi poster dan presentasi oral oleh peneliti dari universitas ternama di US, Kanada, dan Asia serta perusahaan terkait kesehatan hewan. WPDC dihadiri oleh dokter hewan/praktisi kesehatan hewan, peneliti, profesional yang terkait dengan manajemen dan kesehatan unggas.

Melina Jonas sebagai perwakilan dari Medion, membawakan presentasi oral dengan judul “Epidemilogy and Control of Avian Influenza in Indonesia – Industry Perspective” pada Senin, 13 Maret 2023. Presentasi ini merupakan hasil riset yang dilakukan oleh tim Medion, diantaranya Wahyu Haryanto, Aprilla Sahesti, Elly Setiawaty, Rizqi Ardhiarini, dan Christina Kusumaningrum.

Melina menyampaikan hasil risetnya, dimana Avian Influenza (AI) telah beredar di Indonesia selama 20 tahun. Adapun kebijakan pemerintah untuk mencegah penyakit tersebut dengan pelaksanaan vaksinasi. Vaksinasi dapat mengurangi kasus AI, gejala klinis, dan kematian tetapi bukan munculnya virus baru. Sebagian disebabkan oleh perbedaan dalam praktik vaksinasi di berbagai sektor perunggasan. Adanya deteksi cepat dari virus lapangan yang berubah adalah kunci untuk menciptakan vaksin dengan perlindungan yang baik.

Program pengawasan Medion menunjukkan bahwa H5N1 2.1 beredar dari tahun 2003 hingga 2016, kemudian digantikan oleh H5N1 2.3.2.1c pada tahun 2012, dan pada tahun 2019 dua pola 2.3.2.1c terdeteksi. H5N1 2.3.4.4b baru-baru ini ditemukan. H9N2 H9.4.2.5 diisolasi dari tahun 2016 hingga sekarang. Ayam tanpa vaksinasi H9N2 bisa menjadi kecenderungan wabah H5N1 berulang. Homologi isolat vaksin berkontribusi pada perlindungan. Kebijakan pemerintah baru-baru ini mengizinkan penggunaan isolat dari pengawasan independen dalam vaksin dapat memberi insentif kepada industri untuk memperkuat program pengawasan mereka dan memungkinkan pembaruan isolat vaksin yang lebih cepat.

Medion sebagai produsen vaksin unggas di Indonesia, terus berkomitmen untuk melakukan riset terhadap virus yang menyerang unggas, termasuk Avian Influenza (AI). Dari hasil riset tersebut, akan menjadi pengembangan dan inovasi bagi vaksin Medion, yaitu Medivac yang telah diproduksi sejak 30 tahun lalu. Kini Medivac, telah digunakan di semua provinsi di Indonesia dan 15 negara di Asia dan Afrika.

Medion Berikan Edukasi Manfaat Tanaman Herbal Terstandar untuk Kesehatan Unggas

Medion kembali mengadakan kunjungan gabungan untuk mahasiswa kedokteran hewan. Sebanyak 37 mahasiswa dari berbagai universitas hadir, diantaranya Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Acara yang berlangsung pada 19 Mei 2025 kemarin, dimulai dengan pengenalan Company Profile Medion, lalu dilanjutkan dengan pemutaran video dan plant tour Pharmaceutical Product. Setelah itu, terdapat pemaparan materi bertema “Langkah Strategis Medion terhadap Pengembangan Industri Peternakan di Indonesia” yang disampaikan oleh drh. Astuti Cipardani selaku Technical Education & Consultation Medion. Kegiatan diakhiri dengan sesi campus talk yang memberi ruang diskusi interaktif antara peserta dengan para alumni.
Pengalaman Berkesan dan Edukatif Bersama Medion

Salah satu perwakilan peserta, M. Ridwan dari Universitas Gadjah Mada menyampaikan bahwa

“Kegiatan ini sangat luar biasa—komprehensif, informatif, dan memberikan pengalaman yang berkesan. Saya mendapatkan wawasan mendalam mengenai sejarah dan kontribusi Medion di industri veteriner. Mulai dari produk-produk unggulan hingga peran strategisnya di bidang kesehatan hewan. Kegiatan plant tour benar-benar membuka pandangan saya terhadap proses produksi di industri farmasi veteriner. Ditambah, para pembicara yang responsif serta fasilitas yang nyaman membuat suasana belajar sangat interaktif dan menyenangkan. Semoga kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan. Jika ada kesempatan berikutnya, saya ingin menjadi yang pertama mendaftar dan sangat berharap bisa menjadi bagian dari Medion di masa depan.”

Para peserta lainnya pun sangat antusias dan menyampaikan bahwa mereka mendapatkan wawasan baru yang inspiratif dan konkret mengenai peran dokter hewan dalam industri farmasi veteriner serta memahami lebih dalam berbagai peluang karier yang bisa dijajaki di masa depan.

Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen Medion dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia dan dunia pendidikan. Melalui sinergi ini, diharapkan dapat memperoleh gambaran langsung tentang dunia industri serta memberikan gambaran nyata mengenai peran dan prospek karir di industri farmasi veteriner.